Task




 Pesan Kesan

·         Kesan
1)    Bisa mempelajari banyak hal, contohnysa, yang sebelumnya belum bisa membuat blog sekarang sudah memiliki blog. Yang selama ini tidak pernah menggunakan movie maker, sekarang sudah dapat menggunakannya karena ada tugas membuat video.
2)    Terkadang ada tugas yang menyenangkan seperti membuat video, selama embuat video kita mencoba coba menggunakan berbagai macam efek dan berbagai macam foto

·       Pesan
1)    Terlalu banyak tugas jadi terkadang membuatnya terburu buru, karena hampir setiap minggu ada tugas baru dan biasanya untuk membuat tugasnya itu membutuhkan banyak waktu


Tafsiran Lagu PLH

karya Oan Hasanuddin
Tuhan Ciptakan Alam nan indah
Manusia penerima amanah
Wahana karya bernilai ibadah
Ambil manfaat jangan serakah
“Allah SWT menciptakan alam beserta isinya dengan sangat indah. Alam ini seperti karya seni yang tak ada seorangpun di dunia dapat menandingi keindahannya.  Allah mempercayakan alam beserta isinya kepada manusia agar manusia dapat bersyukur  telah dikarunia karya seni yg begitu indah dan dapat mengambil manfaat dari alam.”
Karya agungNya teramat luhur
Semua makhluk hidup makmur
Amal berkah, tumbuh subur
Jagat raya sujud syukur
“Berkat alam manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Semua kebutuhan makhluk hidup tersedia di alam. Tanaman tanaman tumbuh su bur, memberikan udara yang segar dan juga perasaan damai karena keindahannya. Semua ini membuat seluruh makhluk patut hidup sujud syukur atas rahmat-Nya.”
Buma buha mata, buka mata buka hati
Memelihara alam titipan Allah
Buma buha mata, buka mata buka hati
Memelihara alam titipan Allah
“Bukalah mata dan hati kita agar kita sadar bahwa kita telah dititipkan oleh Yang Maha Kuasa sebuah karya seni dan itu berarti kita harus memeliharanya sebagai bentuk rasa syukur atas karunia-Nya.”
Jagalan mata, jagalah hati
Ayunkan tangan, langkahkan kaki
Memelihara alam titipan Illahi
Cermin insan Khlaifah fil Ardhi
“Kita harus mengingatkan diri kita sendiri untuk menjaga alam ini. Kita harus bergerak untuk melindungi bumi, jangan menunggu gerakan dari orang lain.Kita harus sadar kita musti bertanggung jawab karena telah dititipkan alam beserta isinya, jika kita dapat bertanggung jawab, kita baru dapat disebut khalifah fil ardhi.”
Karena ulah tangan manusia
Darat dan laut rusak binasa
Warisan anak cucu tak tersisa
Bencana alam dimana mana
“Sekarang ini, alam yang indah itu perlahan lahan telah berkurang keindahannya. Jika ditanya apa penyebabnya, tak lain tak bukan adalah karena ulah tangan manusia itu sendiri. Darat dan laut semua terkena dampaknya. Diakibatkan kebutuhan hidup manusia yang semakin tinggi, manusia sekarang ini tidak peduli lagi untuk merusak alam asalkan mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena itu, mungkin dimasa yang akan datang, anak cucu kita sudah tidak dapat menikmati keindahan laut, pegunungan dan sebagainya. Karena kita sering menyakiti alam, alam pun mungkin ingin membalas, bencana alam terjadi dimana mana. “
Jiwa siswa SMA8
Dan pendidikan lingkungan hidup
Ecological Youth Enviromental Source
Siswa peduli lingkungan hidup
Cermin insan Khalifah fil Ardhi
“Sebagai anak SMA8 dan sebagai murid murid yang telah menerima pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup harus dapat memelihara alam beserta isinya. Kita harus peduli terhadap alam, sebisa mungkin kita berusaha untuk mengurangi pengrusakan alam.”




Banjir di Jakarta
Banjir merupakan peristiwa yang akrab bagi kota-kota di Pantai Utara Jawa termasuk kota Jakarta.  Jakarta yang dibangun oleh Jan Pieters Z. Coen di awal abad ke 17 dengan konsep kota air (waterfront city) merupakan kota yang sangat akrab dengan permasalahan banjir sejak wal pendiriannya.
Pada waktu didirikan di tahun 1619 pada lokasi kota pelabuhan Sunda Kelapa, Batavia dirancang dengan kanal-kanal seperti kota Amsterdam dan kota-kota lain di Belanda. Secara historis semenanjung dan Teluk Jakarta memang rawan banjir akibat peningkatan debit air sungai-sungai Cisadane, Angke, Ciliwung dan Bekasi pada musim hujan. Tetapi saat itu desain ini gagal diterapkan karena tingginya sedimentasi dan rendahnya pemeliharaan saluran dan kanal.
Berbagai faktor penyebab memburuknya kondisi banjir Jakarta saat itu ialah pertumbuhan permukiman yang tak terkendali disepanjang bantaran sungai, sedimentasi berat serta tidak berfungsinya kanal-kanal dan sistem drainase yang memadai. Hal ini mengakibatkan Jakarta terutama di bantaran sungai menjadi sangat rentan terhadap banjir. Berdasarkan dokumentasi, Kota Jakarta dilanda banjir besar pada tahun 1621, 1654, dan 1918. Selanjutnya banjir besar juga terjadi pada tahun 1976, 1996, 2002, dan 2007.
Banjir Jakarta pada tahun 1996 terjadi pada seluruh penjuru kota serta nebjadi tragedi nasional yang menjadi pusat perhatian. Pada tahun 2002 dan 2007, banjir kembali melanda Jakarta dan sekitarnya dengan dampak yang lebih luas dan parah.
Banjir besar Jakarta tahun 1997 rupanya bukan hanya menciptakan tragedi nasional yang tetapi juga menarik perhatian seluruh dunia. Banjir tersebut dilaporkan menggenangi 4 Kelurahan, 745 rumah, serta mengakibatkan 2.640 orang harus mengungsi. Banjir tsb dilaporkan mencapai rata – rata tinggi 80 cm. Pada Tahun 2002 dan 2007 dilaporkan Banjir Jakarta memburuk dengan penambahan luas genangan banjir dan dampak keuangan yang lebih besar. Banjir besar tahun 2002 dilaporkan menggenangi Jakarta, Tangerang dan Bekasi. Banjir tsb dilaporkan membunuh 2 orang dan 40.000 orang pengungsi. Sementara banjir pada 2 – 4 Februari 2007 mempengaruhi 60% dari wilayah Jakarta, yang menyebabkan Jakarta di bawah tanda merah panggung dan menggusur 150.000 orang. Hal ini menunjukkan bahwa dampak banjir memburuk setiap tahun karena faktor-faktor internal dan eksternal.
Penyebab banjir di DKI Jakarta, secara umum terjadi karena dua faktor utama yakni faktor alam dan faktor manusia. Penyebab banjir dari faktor alam antara lain karena lebih dari 40% kawasan di DKI Jakarta berada di bawah muka air laut pasang.  Sehingga Jakarta Utara akan menjadi sangat rentan terhadap banjir saat ini.
Penyebab banjir di Jakarta
Curah Hujan
Curah hujan pada saat banjir jakarta pada tanggal 18 januari 2002, disebabkan oleh curah hujan harian sebesar 105 mm/ hari, kemudian banjir kedua pada tanggal 30 januari 2002 disebabkan curah hujan sebesar 143 mm/ hari. Padahal curah hujan di atas 50 mm/ hari patut diwaspadai. Kejadian banjir Jakarta dan sekitarnya pada tanggal 3 Pebruari 2007 berdasarkan data pengamatan tinggi muka air dan debit sungai ciliwung di pos pengamatan bendungan katulampa menunjukan angka 250 cm, padahal tinggi muka air melampau angka 100 cm sudah harus siaga. Curah hujan mencapai 172 mm/ hari (sudah melebihi banjir jakarta tahun 2002). Dengan lamanya hujan yang dimulai awal januari 2007 menyebabkan tanah menjadi jenuh dengan air sehingga pada saat hujan sebagian air hujan merupakan aliran permukaan (run off). Juga pada saat bersamaan laut di pantai utara DKI Jakarta naik.
Karakteristik DAS
Daerah aliran sungai (DAS) yang ,menyebabkan banjir jakarta adalah DAS Ciliwung-Cisadane. Karakterisitik DAS meliputi bentuk dan kemiringan lereng. Karakteristik DAS Ciliwung-Cisadane mempunyai bentuk daerah hulu dan tengah dengan kelerengan terjal. Sedangkan daerah tengah sampai hilir sangat datar dan luas. Bentuk DAS ini begitu hujan jatuh maka air hujan dari daerah hulu langsung mengalir ke bawah dengan waktu konsentrasi yang singkat.
Saluran Drainase
Saluran drainase memiliki peran sangat penting sebagai jalan bagi air untuk sampai ke laut yang merupakan tujuan akhir dari air mengalir. Volume saluran drainase sungai ciliwung khususnya daerah hilir disana sini mengalami penyusutan yang disebabkan oleh ukuran lebarnya berkurang, terjadi pengendapan dan masih berkembangnya prilaku masyarakat membuang sampah di sungai.
Perubahan Penggunaan Lahan
Dilihat dari segi curah hujan wilayah DAS dapat dibedakan menjadi 2 yaitu wilayah yang berfungsi sebagai wilayah resapan dan wilayah yang berfungsi sebagai wilayah pengaturan (drainase), berfungsi tidaknya wilayah tersebut akan sangat terkait dengan penggunaan lahan. Yang sangat mencolok perubahan penggunaan lahan khususnya di Catchment Area DAS Ciliwung – Cisadane adalah pesatnya pembangunan pemukiman (khususnya DAS wilayah tengah) catchment area daerah hulu dan tengah yang sejak awal berfungsi sebagai daerah resapan, berupah menjadi daerah kedap air yang dipergunakan untuk berbagai keperluan (diantaranya pemukiman), selain itu situ-situ yang ada, berdasarkan data BPDAS Citarum-Ciliwung berjumlah 199 buah Yang berfungsi tinggal 31 buah selebihnya sudah tidak berfungsi sebagai penampung air.

Kawasan resapan air di hulu DAS memiliki peran sangat penting dalam siklus hidrologi. Selain itu berdasarkan data stasiun pengamat air di hulu ciliwung menunjukan Koefisien Regim Sungai (KRS) mencapai angka 4.274 padahal normalnya harus dibawah angka 50, ini menunjukan bahwa kinerja DAS Ciliwung sudah sangat buruk.

Masalah perubahan penutupan lahan menjadi rumit lagi apabila dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi suatu daerah dalam suatu DAS.
Seringkali ditemui beberapa daerah terjadi konplik kepentingan antara ekonomi daerah dengan kelestarian lingkungan. Apalagi saat ini era otonomi daerah yang memberikan kewenangan yang luas kepada daerah untuk mengatur daerahnya. Hal tersebut ternyata telah diartikan secara kurang bijaksana oleh pemerintah daerah. Fokus perhatian lebih tertuju pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Akibatnya perhatian terhadap kelestarian lingkungan menjadi terabaikan.
Sebetulnya upaya pemerintah untuk menanggulangi permasalahan banjir jakarta dari segi regulasi telah banyak dilakukan sebagai control telah diterbitkannya PP no 33 tahun 1963 tentang penertiban pembangunan di kawasan sepanjang jalan antara jakarta – bogor – puncak – cianjur dalam bentuk hukum khusus yang kemudian disempurnakan dengan Kepres no 48 tahun 1963 yang diperbarui dengan Kepres no 79 tahun 1985 tentang penetapan RUTR kawasan puncak dan terakhir Kepres no 114 tahun 1999 yang menyangkut penataan ruang kawasan Bopuncur (Bogor, Puncak dan Cianjur) berdasarkan Kepres tersebut maka kawasan itu sitetapkan dengan fungsi utama sebagai serapan air dengan tetap mempertahankan kawasan pedesaan.
Demikian pula penggunaan lahan masing-masing DAS telah dibuatkan penggunaan lahannya, mulai zona pelindung, zone penyangga sampai zona budidaya. Pasal 50 UU no 41 tahun 1999 melarang setiap orang melakukan penebangan kiri kanan sungai, waduk atau danau atau mata air, akan tetapi tampaknya belum ditaati sepenuhnya oleh masyarakat.
Solusi
Preventif
Cara yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya banjir adanya dengan membuang sampah pada tempatnya. Peningkatan upaya penegakan hukum dan peraturan yang berkaitan dengan lingkungan khususnya banjir, misalnya adalah pelarangan pembangunan di bantaran sungai, peraturan pembuangan sampah di sungai. Seharusnya peraturan peraturan ini jangan hanya dianggap angin lalu, dan pemerintah seharusnya benar benar memberikan sanksi yang keras terhadap para pelanggar hukum tersebut jadi para calon pelanggar lain tidak berani untuk melakukan pelanggaran.
Kuratif
Untuk pengobatannya, biasanya banjir itu disebabkan karena DAM yang rusak. Dam dam yang rusak ini harus segera diperbaiki karena apabila terjadi hujan lebat lagi, banjirnya akan semakin parah. Lalu, para medis harus segera dikirim ke daerah yang mengalami banjir agar tidak menyebar penyakit penyakit. Kan kasian udah rumahnya rusak karena banjir, kena penyakit menular pula, kerja pemerintah juga jadi dua kalilipat jika muncul penyakit aneh yang belum diketahui penyebab dan juga obatnya.
Rehabilitatif
Salah satu cara untuk menghambat larinya air permukaan adalah dengan membuat dam penahan airatau embung terutama di daerah hulu dan juga meningkatkan fungsi situ-situ yang ada serta membangun situ-situ baru. Khususnya untuk daerah dengan pemukiman di daerah hulu dan tengah DAS Ciliwung diterapkan pula peraturan yang ketat tentang kewajiban pembuatan sumur resapan. Pembuatan sumur reasapan pada prinsipnya adalah mengubah aliran permukaan (run off) menjadi aliran bawah permukaan (sub surface flow). Lalu Rehabilitasi daerah tangkapan air dengan cara vegetatif terhadap lahan yang sudah kritis dapat dilakukan dengan kegiatan reboisasi di kawasan hutan dan pengembangan hutan rakyat di lahan-lahan milik dan kegiatan-kegiatan lain seperti penghijauan lingkungan, hutan kota, agroforestry, grass barier dll. Walau pada tahun pertama, upaya penanaman ini belum dpat dirasakan sumbangsihnya terhadap penanggulangan banjir. Namun setelah tanaman berumur 5 tahun ke atas baru bisa dirasakan manfaatnya.
Promotif
Kapasitas saluran drainase yang tidak memadai menyebabkan aliran sungai meluap dan menggenangi daerah sekitarnya. Salah satu cara untuk mengurangi terjadinya luapan banjir adalah degan meningkatkan kapasitas saluran yang ada dengan upaya melarang bangunan di bantaran sungai dan melebarkan dan melancarkan saluran drainase.
Sumber: BPDAS Citarum Ciliwung


A. Analisa Resiko
1.  Daftar kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya pekerjaan menjual kerak telor baik untuk penjual  maupun pembeli.
Jenis Bahaya

Risiko
Konsekuensi
Faktor fisik
§  Penusuk, dari lidi kelapa



§  makanan kotor

Mudah terserang penyakit,
Faktor Biologis
§  Bakteri dan Jamur pada
gagang lidi dan pemanggangan

§  Infeksi


Penyakit-penyakit yang diderita para pembeli
Faktor ergonomic
§ Duduk terlalu lama

§ Tangan selalu bergerak


§ Kursi yg untuk jongkok

§  Pegal-pegal

§  Keseleo


§  Badan terasa sakit dan tidak nyaman


§ Kesemutan
§ Kram
§ Kecapekan


§ Pegal-pegal
Faktor Psikososial
§  Jam kerja yang
lama/ istirahat kurang.
§  Permintaan pelanggan yg berbeda

§  Stress

§  Stress



§  Hilang kosentrasi

§  Pusing

Alat Perlindungan Diri dan Sterilitas penjual kerak telor
§  Memanggang tidak dengan
masker atau sarung tangan




§  Kecelakaan , infeksi



§  Terluka maupun tertular penyakit
Kecelakaan saat menggoreng
§  Saat mengipas-ngipas

§  Terluka,infeksi

§ Infeksi,masuk
ke mata,
kulit terbakar




2. Bentuk analisa semikualitatif

Tingkat Keparahan
Kemungkinan Terjadi
Jarang Terjadi

(1)
Kurang mungkin terjadi (2)
Mungkin terjadi
(3)
Sangat Mungkin terjadi (4)
Hampir Pasti terjadi
(5)
(1)
Tidak ada pengaruh





(2)
Pengaruh sangat ringan
Memakai sarung tangan



Kursi yang posisi jongkok
(3)
Pengaruh ringan




Pemakaian berulang Tusuk lidi
(4)
Pengaruh serius
Memakai Masker

Tusuk kerak telor yang kotor

Mengipas di pemanggangan
(5)
Pengaruh fatal









B.     Evaluasi Risiko
Dari tabel analisa semikualitatif ditentukan prioritas risiko sebagai berikut:

NO.
HAZARD
SKOR
TAFSIRAN
1.
Tusuk kerak telor yang kotor
12
Mungkin terjadi,
pengaruh serius

2.
Memakai sarung tangan
2
Jarang terjadi,
pengaruh
sangat ringan
3.
Memakai masker
4
Jarang terjadi,
pengaruh serius
4.
Kursi plastic yang tidak menyamankan
10
Pasti terjadi,
pengaruh sangat ringan
5.
Mengipas kerak
 telor
di penggorengan
20
Pasti terjadi,
pengaruh serius
6
Tusuk Kerak telor
yang
Berulang
15
Pasti terjadi,
pengaruh ringan


C.     Pengendalian Risiko
NO.
HAZARD
PENGENDALIAN
1.
Tusuk Kerak telor
Sebaiknya,
selalu diganti

Dibersihkan selalu

2.
Duduk terlalu lama dan
tangan yg selalu digunakan


Dibuat dari bahan yg lembut


3.
Mengipas Kerak telor
Memakai masker


4.
Tusuk kerak telor
Seharusnya selalu diganti


5.
Menghadapi permintaan pembeli
Ramah,
Memberi pelayanan yg baik dan berhati-hati







Education for Sustainable Development


          Berbagai teori dan pendekatan pendidikan telah dirumuskan oleh pakar pendidikan dunia, beberapa sudah menjadi deklarasi dunia seperti yang telah diprakarsai oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), salah satunya adalah konsep pendidikan untuk pengembangan berkelanjutan (Education for Sustainable Development - EfSD). Konsep EfSD  telah lama dikemukakan di dunia Internasional (UNESCO) akan tetapi di Indonesia secara implisit belum dituangkan dalam pendidikan nasional, meskipun secara parsial  terdapat dalam pendidikan lingkungan hidup, ekonomi dan sosial. 
Ide tentang EfSD pertama kali dincetuskan oleh Prof. Dr. Hans J. A. Van Ginkel, mantan rektor United Nations (UN) University dan Staf Ahli Sekjen UN. EfSD lahir dilatarbelakangi kondisi dunia kontemporer yang menghadapi persoalan makin kompleks dan mengarah pada situasi chaos. Hal ini terlihat dari makin meningkatnya pertumbuhan populasi dunia melebihi kapasitas produktivitas natural bumi. Semakin cepatnya perkembangan komunikasi dan transportasi, melahirkan sejumlah masalah besar dalam hal globalisasi, perdagangan, lingkungan, pembangunan, dan kemiskinan. Melalui EfSD diharapkan terbangun kapasitas komunitas atau bangsa yang mampu membangun, mengembangkan, dan mengimplementasikan rencana kegiatan yang mengarah kepada sustainable development.
Konsep sustainable development adalah pola pemanfaatan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tetap memelihara lingkungan, sehingga kebutuhan itu bukan hanya terpenuhi hari ini tetapi juga untuk generasi mendatang ”Sustainable development as development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs”. Pembangunan/pengembangan berkelanjutan adalah pembangunan/pengembangan yang mampu memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. EfSD adalah pendidikan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, yaitu pendidikan yang memberi kesadaran dan kemampuan kepada semua orang terutama generasi mendatang untuk berkontribusi lebih baik bagi pengembangan berkelanjutan pada masa sekarang dan yang akan datang.
EfSD menekankan pada 3 pilar yaitu ekonomi, ekologi atau lingkungan, dan sosial.  Ketiga aspek tersebut saling beririsan, tidak terpisah-pisah. Contohnya kesehatan dan kesejahteraan masyarakat tergantung pada  lingkungan yang bersih sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan mereka seperti mendapatkan makanan dan sumber daya, air bersih, dan udara bersih. Berkelanjutan  berarti berpikir  tentang masa mendatang, di mana lingkungan, masyarakat dan ekonomi menjadi pertimbangan sehingga diperoleh keseimbangan dalam pengembangan dan upaya meningkatkan kualitas hidup.
Fungsi dan manfat EfSD; pertama, terbangun kapasitas komunitas/bangsa yang mampu membangun, mengembangkan, dan mengimplementasikan rencana kegiatan yang mengarah kepada sustainable development, yaitu kegiatan yang mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan ekosistem. Kedua, mendidik manusia agar sadar tentang individual responsibility yang harus dikontribusikan, menghormati hak-hak orang lain, alam dan diversitas, dapat menentukan pilihan/keputusan yang bertanggungjawab, dan mampu mengartikulasikan semua itu dalam tindakan nyata. Ketiga, menumbuhkan komitmen untuk berkontribusi dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik, dunia yang lebih aman dan nyaman, baik sekarang maupun di masa mendatang.
Tahun 2005 – 2014 ditetapkan sebagai dasawarsa EfSD. Tujuan akhir dasawarsa ini ialah bahwa pendidikan pembangunan berkelanjutan haruslah menjadi lebih daripada sekedar sebuah semboyan.  Akan tetapi menghasilkan kenyataan konkret bagi kita semua, perorangan, organisasi, pemerintahan dalam segala keputusan dan tindakan kita, sehingga terpenuhilah janji adanya sebuah planet yang berkelanjutan dan dunia yang lebih aman bagi anak, cucu, dan keturunan kita. Hal ini berarti pendidikan harus mampu menanggapi masalah-masalah sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan hidup yang kita hadapi dalam abad ke-21.
 Perlu dibedakan antara  pendidikan tentang pengembangan berkelanjutan dan pendidikan untuk pengembangan berkelanjutan. Kata pertama mempunyai makna  pembelajaran untuk kesadaran atau pembahasan secara teoritis. Sedangkan kata yang kedua, pendidikan digunakan sebagai upaya, sebagai alat atau cara untuk mencapai sustainibilitas. Tentu saja yang dimaksud bukan hanya sekedar pembahasan secara teoritis. Masyarakat merupakan sasaran yang harus dijangkau EfSD, unsur masyarakat mulai dari anak anak, remaja, dewasa sampai orang tua, laki-laki, perempuan, kelompok  dan golongan masyarakat apapun adalah tempat EfSD ditanamkan dan disemaikan. EfSD harus diakarkan di masyarakat lokal karena dampak pembangunan berkelanjutan dan pembangunan tidak berkelanjutan dirasakan langsung di tingkat lokal.

 Sumber: Lenni Arta FS Sinaga



Education for Sustainable Development


Menurut Riskesdas 2010, umur pertama kali merokok pada usia 5-14 tahun sebesar 19.2%, pada usia 15-19 tahun sebesar 43,3%, pada usia 20-29 tahun sebesar 18.9% dan pada usia >30 tahun sebesar 3,9%. Sedangkan sisanya yang bukan perokok hayalah 14.7%


Sumber : Tonghijau.blogspot.com

 

 

Rokok is a Big NO NO!!



Dampak Merokok

Faktor risiko
Merokok merupakan penyebab besar kematian dan cacat daripada penyakit tunggal, kata Organisasi Kesehatan Dunia. Menurut angka mereka, bertanggung jawab untuk sekitar lima juta kematian di seluruh dunia setiap tahunnya. merokok tembakau adalah penyebab diketahui atau kemungkinan sekitar 25 penyakit, dan bahkan WHO mengatakan bahwa dampaknya terhadap kesehatan dunia belum sepenuhnya dinilai. Pada tahun 2020, WHO memperkirakan jumlah korban kematian di seluruh dunia mencapai 10 juta, menyebabkan 17,7% dari semua kematian di negara maju. Ada diyakini 1,1 miliar perokok di dunia, 800 juta di negara-negara berkembang.

Kerusakan Saat Merokok
Pelajar di Inggris menunjukkan bahwa perokok di usia 30-an dan 40-an adalah lima kali lebih mungkin untuk mengalami serangan jantung dibandingkan non-perokok.
Tembakau memberikan kontribusi kepada pengerasan pembuluh darah, yang kemudian dapat menjadi diblokir dan kelaparan jantung aliran darah, menyebabkan serangan itu. Seringkali, perokok yang mengembangkan ini akan membutuhkan operasi bypass jantung kompleks dan berisiko.
Jika Anda merokok seumur hidup, ada kemungkinan 50% bahwa kematian akhirnya Anda akan berhubungan dengan merokok – separuh dari semua kematian akan di usia pertengahan. Merokok juga meningkatkan risiko mengalami stroke.


Masalah paru-paru
Risiko lain kesehatan primer yang terkait dengan merokok adalah kanker paru-paru, yang membunuh lebih dari 20.000 orang di UK setiap tahun. Studi di Amerika menunjukkan bahwa pria yang merokok meningkatkan kesempatan mereka meninggal akibat penyakit dengan lebih dari 22 kali. Wanita yang merokok meningkatkan risiko ini hampir 12 kali.
Kanker paru-paru merupakan kanker yang sulit untuk mengobati – jangka panjang tingkat ketahanan hidup miskin. Merokok juga meningkatkan risiko mulut, hati rahim,, ginjal, kandung kemih, perut, dan kanker leher rahim, dan leukemia.
Masalah lain kesehatan yang berhubungan dengan tembakau emphysema, yang, bila dikombinasikan dengan bronkitis kronis, menghasilkan penyakit paru obstruktif kronik. Kerusakan paru-paru yang menyebabkan emfisema tidak dapat diubah, dan membuat sangat sulit untuk bernapas.
Merokok di kehamilan sangat meningkatkan risiko keguguran, terkait dengan berat badan bayi lahir rendah, dan menghambat perkembangan anak. Merokok oleh orang tua setelah lahir ini terkait dengan sindrom kematian bayi mendadak, atau kematian ranjang, dan tingginya tingkat penyakit pernafasan bayi, seperti bronkitis, pilek, dan pneumonia. Nikotin, bahan tembakau, terdaftar sebagai zat adiktif oleh otoritas AS.

Sumber : puguh.com

Fatwa Haram Merokok

1. Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Merokok haram hukumnya berdasarkan makna yang terindikasi dari zhahir ayat Alquran dan As-Sunah serta i'tibar (logika) yang benar. Allah berfirman (yang artinya), 'Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan.' (Al-Baqarah: 195).
Maknanya, janganlah kamu melakukan sebab yang menjadi kebinasaanmu. Wajhud dilalah (aspek pendalilan) dari ayat di atas adalah merokok termasuk perbuatan yang mencampakkan diri sendiri ke dalam kebinasaan.

Sedangkan dalil dari As-Sunah adalah hadis shahih dari Rasulullah saw. bahwa beliau melarang menyia-nyiakan harta. Makna menyia-nyiakan harta adalah mengalokasikannya kepada hal-hal yang tidak bermanfaat. Sebagaimana dimaklumi bahwa mengalokasikan harta dengan membeli rokok adalah termasuk pengalokasian harta pada hal yang tidak bermanfaat, bahkan pengalokasian harta kepada hal-hal yang mengandung kemudharatan.

Dalil yang lain, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, 'Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan tidak boleh pula membahayakan orang lain.' (HR. Ibnu Majah dari kitab Al-Ahkam 2340).

Jadi, menimbulkan bahaya (dharar) adalah ditiadakan (tidak berlaku) dalam syari'at, baik bahayanya terhadap badan, akal, ataupun harta. Sebagaimana dimaklumi pula bahwa merokok adalah berbahaya terhadap badan dan harta. 
2. Syaikh Muhammad bin Ibrahim
Rokok haram karena di dalamnya ada racun. Al-Qur’an menyatakan, “Dihalalkan atas mereka apa-apa yang baik, dan diharamkan atas mereka apa-apa yang buruk (kotoran).” (al-A’raf: 157). Rasulullah juga melarang setiap yang memabukkan dan melemahkan, sebagaimana diriwayatkan Imam Ahmad dan Abu Dawud dari Ummu Salamah ra. Merokok juga termasuk melakukan pemborosan yang tidak bermanfaat. Selanjutnya, rokok dan bau mulut perokok bisa mengganggu orang lain, termasuk pada jamaah shalat.

3. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
Rokok haram karena melemahkan dan memabukkan. Dalil nash tentang benda memabukkan sudah cukup jelas. Hanya saja, penjelasan tentang mabuk itu sendiri perlu penyesuaian.

4. Ulama Mesir, Syria, Saudi
Rokok haram alias terlarang, dengan alasan membahayakan. Di antara yang mendukung dalil ini adalah Syaikh Ahmad as-Sunhawy al-Bahuty al-Anjalaby dan Syaikh Al-Malakiyah Ibrahim al-Qaani dari Mesir, An-Najm al-Gazy al-Amiry as-Syafi’i dari Syria, dan ulama Mekkah Abdul Malik al-Ashami.

5. Dr Yusuf Qardhawi
Rokok haram karena membahayakan. Demikian disebut dalam bukunya ‘Halal & Haram dalam Islam’. Menurutnya, tidak boleh seseorang membuat bahaya dan membalas bahaya, sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan Ahmad dan Ibnu Majah. Qardhawi menambahkan, selain berbahaya, rokok juga mengajak penikmatnya untuk buang-buang waktu dan harta. Padahal lebih baik harta itu digunakan untuk yang lebih berguna, atau diinfaqkan bila memang keluarganya tidak membutuhkan.
Sumber : Facebook

Jumlah Remaja di Indonesia

  • Laki laki : 10.610.119
  • Perempuan: 10.260.967

Sumber : StatistickIndonesia

Indonesia Menempati Urutan Pertama Jumlah Perokok Remaja Terbanyak di Dunia

Satu catatan buruk yang tak dapat dibanggakan: Indonesia ternyata menempati urutan pertama dalam jumlah perokok remaja terbanyak di dunia. Data dari dinas kesehatan menyebutkan sebanyak 45 juta jiwa anak-anak menjadi perokok pasif di rumah dan sebanyak 4.280 jiwa meninggal per tahun akibat rokok.

Sumber : Lintas berita

Daftar 10 Negara Perokok Terbesar di Dunia

  1. China = 390 juta perokok atau 29% per penduduk
  2. India = 144 juta perokok atau 12.5% per penduduk
  3. Indonesia = 65 juta perokok atau 28 % per penduduk (~225 miliar batang per tahun)
  4. Rusia = 61 juta perokok atau 43% per penduduk
  5. Amerika Serikat =58 juta perokok atau 19 % per penduduk
  6. Jepang = 49 juta perokok atau 38% per penduduk
  7. Brazil = 24 juta perokok atau 12.5% per penduduk
  8. Bangladesh =23.3 juta perokok atau 23.5% per penduduk
  9. Jerman = 22.3 juta perokok atau 27%
  10. Turki = 21.5 juta perokok atau 30.5%
Sumber : nusantaranews.wordpress.com


Jumlah Perokok di Indonesia Tempati Rangking 3 Dunia



Surabaya - Indonesia menempati ranking ke tiga dalam hal jumlah perokok aktif setelah Cina dan India. Lebih dari 60 juta penduduk Indonesia perokok aktif.

Mungkin karena itu, pemerintah Indonesia hingga kini enggan menandatangani Framework Convention on Tobacco Control (FCTC).

"Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia yang belum menandatangani FCTC,"kata Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI), Prijono Satyabakti, kepada wartawan dalam konferensi pers dan pertemuan jurnalis tobacco control support center (TCSC) di rumah makan Kebon Pring, Jalan Dharmahusada, Surabaya, Kamis (28/10/2010).

Prijono mengatakan bahwa tidak dapat disangkal bahwa cukai industri rokok di Indonesia memang menyumbang pendapatan yang besar untuk negara. Mungkin itu juga yang membuat pemerintah Indonesia enggan menandatangani FCTC. Padahal anggapan tentang cukai industri rokok menyumbang pendapatan besar ke negara adalah salah.

Yang membayar cukai rokok adalah konsumen, bukan industri rokok. Selain itu, pengobatan  akibat penyakit rokok justru menelan biaya yang jauh lebih besar dibandingkan pendapatan negara dari cukai rokok. Pada tahun 2005, penerimaan negara dari cukai rokok mencapai Rp 32,6 Triliun, tetapi pengeluaran negara akibat penyakit rokok mencapai Rp 167,2 Triliun atau 5 kali lipat dari pendapatan untuk negara.

"Selain perokok aktif, perokok pasif juga banyak yang terkena penyakit akibat rokok," tambah Prijono.

Prijono sendiri pada 5-9 Oktober lalu telah menghadiri Asia Pacific Conference on Tobacco or Health yang diadakan di Sydney. Dalam forum tersebut, Prijono merasa malu karena Indonesia disorot sebagai negara yang kurang peduli terhadap rokok.

Prijono mengatakan bahwa kemasan rokok produksi Indonesia yang dijual di luar negeri ditampilkan dengan membesarkan gambar dan tulisan akibat merokok dan mengecilkan nama dan logo rokok itu sendiri.

Tetapi di Indonesia justru berkebalikan. Nama dan logo rokok malah diperbesar dan tulisan risiko akibat merokok malah kecil dan bahkan tanpa gambar akibat merokok.

Sumber : surabaya.detik.com


Jumlah Penduduk Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin

 Provinsi
Laki-Laki
Perempuan
Laki-Laki + Perempuan
Sex Ratio
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
[11] Aceh
2 243 578
2 242 992
4 486 570
100
[12] Sumatera Utara
6 479 051
6 506 024
12 985 075
100
[13] Sumatera Barat
2 404 472
2 441 526
4 845 998
98
[14] Riau
2 854 989
2 688 042
5 543 031
106
[15] Jambi
1 578 338
1 510 280
3 088 618
105
[16] Sumatera Selatan
3 789 109
3 657 292
7 446 401
104
[17] Bengkulu
875 663
837 730
1 713 393
105
[18] Lampung
3 905 366
3 690 749
7 596 115
106
[19] Bangka Belitung
634 783
588 265
1 223 048
108
[21] Kepulauan Riau
864 333
821 365
1 685 698
105
[31] DKI Jakarta
4 859 272
4 728 926
9 588 198
103
[32] Jawa Barat
21 876 572
21 145 254
43 021 826
103
[33] Jawa Tengah
16 081 140
16 299 547
32 380 687
99
[34] DI Yogyakarta
1 705 404
1 746 986
3 452 390
98
[35] Jawa Timur
18 488 290
18 987 721
37 476 011
97
[36] Banten
5 440 783
5 203 247
10 644 030
105
[51] Bali
1 961 170
1 930 258
3 891 428
102
[52] NTB
2 180 168
2 316 687
4 496 855
94
[53] NTT
2 323 534
2 355 782
4 679 316
99
[61] Kalimantan Barat
2 243 740
2 149 499
4 393 239
104
[62] Kalimantan Tengah
1 147 878
1 054 721
2 202 599
109
[63] Kalimantan Selatan
1 834 928
1 791 191
3 626 119
102
[64] Kalimantan Timur
1 868 196
1 682 390
3 550 586
111
[71] Sulawesi Utara
1 157 559
1 108 378
2 265 937
104
[72] Sulawesi Tengah
1 349 225
1 284 195
2 633 420
105
[73] Sulawesi Selatan
3 921 543
4 111 008
8 032 551
95
[74] Sulawesi Tenggara
1 120 225
1 110 344
2 230 569
101
[75] Gorontalo
520 885
517 700
1 038 585
101
[76] Sulawesi Barat
581 284
577 052
1 158 336
101
[81] Maluku
773 585
757 817
1 531 402
102
[82] Maluku Utara
529 645
505 833
1 035 478
105
[91] Papua Barat
402 587
358 268
760 855
112
[94] Papua
1 510 285
1 341 714
2 851 999
113
I N D O N E S I A
119 507 580
118 048 783
237 556 363
101

Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!
Diberdayakan oleh Blogger.
 

green castle Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting